Kejurnas seri 1 region 2 merupakan ajang perdana bagi para pembalap yang baru saja naik kelas dari masing-masing kategori pemula dan junior. Mungkin untuk daerah seperti Jawa Barat, pembalapnya sudah mulai ikut event tahun 2016 dengan status baru dikategorinya. Namun tidak demikian dengan daerah Jawa Tengah. Bagi pembalap yang naik kelas, ini merupakan penampilan perdana mereka dengan status baru. Tentu saja semua sudah dipersiapkan begitu para pembalap mendapatkan pemberitahuan status mereka saat IMI Award Jawa Tengah. Seperti Rivaldi dan Lotar contohnya, mereka mempersiapkan 1 set motor untuk bertarung dikelas senior. Begitu juga dengan Bayu Seto, motor bebek standartnya dirubah total rangkanya menjadi bebek modifikasi. Semua dilakukan untuk dapat bersaing dengan pembalap lain yang sudah masuk dikategori mereka.
Lalu kenapa dengan Ganang AP? apa masalahnya? Ganang tahun lalu masih berstatus pembalap pemula di Jawa Tengah. Di akhir musim 2015, Ganang berhasil mendapatkan juara umum kelas bebek standart pemula pada gelaran Kejuaraan Grasstrack Indiel Series 2015. Mulai tahun 2016, banyak isu yang beredar beberapa nama pembalap pemula yang wajib naik ke kelas junior. Ya, nama Ganang AP tidak ada dalam isu tersebut. Sampai akhirnya pada pengumuman resmi IMI di IMI Award. Nama Ganang AP masih berstatus di kelas pemula. Namun semua berubah saat kejurnas seri 1 region 2, Ganang AP yang sudah mendaftar untuk kelas pemula tiba-tiba dipanggil juri perlombaan. Kenapa kok dipanggil? “Uang pendaftaran tak minta lagi ini mas, aku gak balap. Tiba-tiba dibilangin kalau aku naik junior mas. Kemaren lupa katanya” Sesal Ganang AP yang mendapat kenaikan kelas junior tanpa pemberitahuan resmi. Padahal motor sudah dipersiapkan Ganang sejak lama untuk mengikuti kelas bebek standart pemula. Hal yang dialami Ganang AP ini juga mendapatkan komentar dari pembalap senior Diki Jazz, “Gabisa kayak gitu itu mas, harusnya ada pemberitahuan resmi dan ada suratnya juga. Bisa melakukan protes itu mas”.
